Jumat, 27 Februari 2009

MAKANAN KALENG TAPI KANDUNGAN VITAMINNYA MENURUN

Buah, sayuran, dan daging merupakan komoditas yang mudah rusak. Untuk memperpanjang usia dan mempertahankan nilai gizi dan meningkatkan nlai ekonomi buah, sayuran, dan daging segar dilakukan pengawetan. Salah satunya adalah proses pengolahan pangan dan kemasan yang umumnya kaleng. Tetapi. apakah tidak mengurangi nilai gizinya?
wadah kaleng digunakan karena kelebihannya. Antara lain dapat menjaga bahan pangan didalamnya terhadap perubahan kadar air yang tidak diinginkan, dapat menjaga dari penyerapan oksigan, gas-gas lain, bau-bauan dan partikel radioaktif yang terdapat di atmosfer, serta melindungi dari bahan pangan berwarna yang peka terhadap reaksi fotokimia (penyerapan cahaya).
saat membeli produk kalengan, anda perlu melihat register atau legalitas makanan tersebut dari Departemen Perindustrian dan Perdagangan serta keamanan dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan), serta tanggal kadaluawarsanya. Tetapi harus diakui bila pengalengan ini berdampak nilai gizi.
Makanan kaleng terutama buah, umumnya berkadar vitamin C yang mudah larut dalam air dan vitamin B kompleks (tidak tahan terhadap pemanasan). Proses pencucian (blansir), pengepresan dari udara dan sterilisasi adalah faktor utama penyebab menurunnya kadar vitamin. Buah dalam kaleng umunya mengandung vitamin A, mineral, protein, lemak, dan sedikit kolesterol. Sebaliknya, nilai karbohidrat dan kalorinyacukup tinggi. ini akibat penambahan sirup, gula, maupun garam sebagai medium pengawetan.
Cara Tepat Memanfaatkan Makanan Kalengan
  • Pindahkan seluruh isi kaleng ke dalam wadah plastik, lalu siap dimanfaatkan. bila tersisa, simpan dalam lemari pendingin dalam wadah plastik kedap udara.
  • Belilah makanan kalengan seperlunya dan simpan pada suhu ruangan.
  • Karena dalam proses pengalengan telah memalui sistem pemanasanm hindari penggunakan panas berlebihan saat pengolahan. bila tidak, nilai gizi akan rusak.
Memilih Makanan Kalengan
  • Periksa keadaan kaleng.Pastikan dalam keadaan mulus, tidak berkarat, cekung, gembung, penyok atau bocor akibat benturan mekanis dan aktivitas bakteri pembentuk gas yang berbahaya.
  • Untuk menguji keadaan kaleng, tekan bagian atas tutupnya.
  • Pilihlah tempat penyimpanan yang bersih, kering, sejuk dan mempunyai temperatur ruang yang stabil, misalnya di dalam lemari, kabinet dapur atau rak tertutup.
  • Agar makanan kaleng tidak tersimpan terlalu lama, pilihklah tempat yang mudah dijangkau dan sering Anda gunakan sebagai tempat penyimpanan. Hindari menyimpannya di tempat yang tersembunyi, gelap, terlalu dekat dengan lantai atau langit-langit ruangan.
  • Simpan makanan kaleng Anda dengan aturan seperti berikut: - Kelompokkan produk berdasarkan jenis resep makanan yang dikalengkan. Letakkan produk yang baru Anda beli di belakang produk lama. - Susun produk berdasarkan tanggal kadaluwarsa terdekat. Bila perlu, tulis waktu kadaluwarsanya pada secarik kertas dan tempelkan di atas label produk, menghadap keluar. - Untuk makanan kaleng yang kemasannya sudah terbuka, sebaiknya simpan dalam kulkas, Jangan lupa, rapatkan kembali kemasannya atau pindahkan ke dalam wadah tertutup lainnya.
  • Belilah makanan kalengan dengan label berisi informasi yang lengkap dan jelas (merek, komposisi, nilai gizi, nama dan alamat, perusahaan, berat dan tanggal kadaluwarsa).
  • Bukalah kaleng menjelang digunakan untuk menghindari reaksi kimia dari udara bebas.
    Setelah dibuka, amati aroma, keadaan dan baunya. Jika berbau tajam dan asam yang keras, buang.